Thursday, October 17, 2019

10:25 PM
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Kapolres Rangkul Masyarakat Jaga Keamanan Jelang Pelantikan Presiden. JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Selamat datang di Lelemuku, saat ini anda sedang membaca berita dan informasi terbaru dari Kepolisian Resor Jayapura Kota. Silahkan melanjutkan untuk membaca informasi selengkapnya.
Tribratanews.papua.polri.go.id Polres Jayapura Kota - Guna menciptakan suasana kondusif serta aman jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, pihak Kepolisian Resor Jayapura Kota menggelar pertemuan dengan para Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Paguyuban dan Organisasi Kepemudaan Kota Jayapura, Kamis (17/10) siang.

Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav R. Urbinas, SH., S.IK di hadapan tokoh adat, agama, masyarakat, panguyuban serta organisasi kepemudaan mengharapkan agar situasi Kamtibmas yang telah terjaga pasca kerusuhan di Kota Jayapura menjadi tanggung jawab semua pihak.


"Kota Jayapura sampai dengan saat ini masih cukup kondusif Pasca aksi kerusuhan beberapa waktu yang lalu, dan diharapkan situasi ini terus terjaga. Pertemuan yang kita laksanakan hari ini selain untuk menciptakan situasi keamanan menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, sekaligus dalam rangka menyongsong hari jadi sumpah pemuda Ke 91," terang AKBP Gustav.

Kapolres pun mengharapkan jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober mendatang, seluruh elemen yang ada di kota Jayapura saling bergandengan tangan menjaga situasi Kamtibmas tetap kondusif tanpa terpengaruh isu negatif atau hoax.

"Kita yang ada di Kota Jayapura diharapkan agar selalu berpikir dingin dan sejuk dalam menyikapi situasi dan kondisi saat ini. Marilah kita bersama-sama menjaga situasi Kota Jayapura menjelang masa pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Tanggal 20 Oktober 2019 tetap aman dan damai," harap Kapolres Jayapura Kota.

Sementara itu Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) George Awi dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat bijak apabila menerima informasi tanpa harus menyerap tanpa mengetahui kebenarannya.

"Kita ini jangan mau diadu domba dengan adanya informasi yang tidak benar yang dikirim oleh berbagai media sosial, jika kita menerima informasi kita harus kaji terlebih dahulu mana informasi pesan yang bisa kita teruskan dan tidak.

George Awi pun berharap jangan ada perbedaan yang timbul di tengah polemik yang saat ini berkembang, lantaran perbedaan itu akan menjadi ancaman untuk persatuan dan persaudaraan yang telah terjaga selama ini di Kota Jayapura.

"Kita tidak perlu mengeluarkan kata-kata " ko pendatang dan kita asli ", kata-kata itu tidak boleh kita pakai lagi, kita semua ini orang Indonesia yang hidup di Tanah Papua," tegasnya. (*)

Penulis. : Andi
Terima kasih karena anda telah membaca berita terbaru dari Polres Jayapura Kota, silahkan bagikan informasi ini kepada rekan-rekan anda.