Tepat pada hari Senin 26 Oktober 2020, umat nasrani di seluruh tanah papua merayakan hari lahirnya Gereja Kristen Injili (GKI), memasuki usia ke- 64 Tahun. Diwilayah Kabupaten Sarmi, lebih khusus Kampung Sawar memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) tersebut dalam bentuk ibadah padang. Tepatnya lokasi bangunan tugu peringatan masuknya injil di kampung tua sawar.
Pembukaan ibadah diiringi tari – tarian penuh sukacita dari masyarakat yang , beriringan memasuki tempat ibadah. Dengan komando pemegang liturgi (tata ibadah) “hari ini di bumi cenderawasi, GKI di Tanah Papua, merayakan sebuah momentum iman yang sangat dalam dan penuh makna. Mari kita sambut pesta iman ini dengan penuh sukacita”
Ibadah syukur bertemakan “Datanglah Kerajaan-Mu” dipimpin langsung Ketua Jemaat Pniel Kampung Sawar, Pendeta Ona. A. Bano,STh. Berdasarkan Refleksi khotbahnya, Bano mengatakan, bahwa orang – orang bukan yahudi, karena berita Injil turut menjadi ahli – ahli waris dan anggota – anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam nama Kristus Yesus. Mengutip, surat Paulus kepada jemaat Efesus 3:6.
“Kita patut bersyukur, karena anugerah dan kasih sayang Tuhan, melalui pemberitaan injil keselamatan oleh para hambaNya, kita yang sebenarnya bukan orang yahudi dapat menerima janji – janji Tuhan. Bahkan diangkat sebagai ahli – ahli waris. Sebagai hamba Yesus Kristus, saya memberitakan kabar baik kepada setiap orang yang dengan tulus, ikhlas mengaku dosanya. Yesus Kristus tetap sama kemarin hari ini dan untuk selamanya”
Itu sebabnya selaku umat kristen, momen seperti ini tentu merupakan kesempatan untuk berbenah. Kita perlu terus dan terus intropeksi diri berdasarkan tuntutan kitab suci Alkitab, sehingga tetap menjadi ahli waris kerajaan yang disediakan oleh Yang Maha Kuasa bagi setiap Pribadi yang percaya” ungkap Ona.
Menurut pendeta wanita itu, perayaan hari jadi GKI, bukannya bersifat seremonial belaka dengan eforia berlebihan, namun memasuki usia tua, orang kristen perlu mengevaluasi keberhasilan pekabaran injil melalui wadah ini. Agar menjadi tolak ukur pelayanan kedepan.
“Kitab suci menuliskan, bahwa kewargaan kita bukan di dunia, tetapi di sorga. Dan untuk masuk kesana urusan pribadi – lepas pribadi. Oleh sebab itu, selagi ada kesempatan hidup, pergunakanlah itu sebaik – baiknya, supaya mendapat pertimbangan masuk sorga dihadapan tahta pengadilan Tuhan kelak” imbuh Ona Bano.
Perayaan yang sama digelar pada masing – masing gereja di seluruh klasis, terutama Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua sekabupaten sarmi. PIUS/SDR
Terima kasih karena anda telah membaca berita terbaru dari Pemkab Sarmi, silahkan bagikan informasi ini kepada rekan-rekan anda.