Dengan itu bertemakan ‘Keuangan Semakin Inklusif bagi Penyandang Disabilitas’ dengan tujuan memberikan pemahaman mendalam mengenai keuangan inklusif dan mengatasi kendala-kendala yang dihadapi oleh penyandang disabilitas dalam sektor perbankan.
Kemudian pemahaman mengenai keuangan inklusif akan semakin tersebar dan memberikan dorongan untuk perubahan positif dalam akses dan pelayanan perbankan bagi penyandang disabilitas di Papua. Sehingga dengan upaya bersama itu, masyarakat dapat meraih keuangan yang lebih inklusif dan adil.
Divisi Kemitraan YAPMI, Roby Nyong menyoroti urgensi pemahaman keuangan inklusif bagi masyarakat dengan kebutuhan khusus. Ia menekankan bahwa penyandang disabilitas akan merasakan dampaknya secara langsung ketika menghadapi kendala di perbankan.
"Mereka perlu mengetahui hal tersebut," ujar Roby, mengisyaratkan pentingnya pemberdayaan informasi keuangan bagi difabel.
Salah satu tantangan, kesulitan yang dialami banyak penyandang disabilitas saat membuka rekening atau mengakses program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Papua menghadapi masalah besar terkait hal ini, dan perlu segera diatasi," sebutnya, memberikan sorotan pada perlunya tindakan cepat untuk meningkatkan aksesibilitas layanan perbankan bagi penyandang disabilitas di wilayah tersebut.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, materi yang disajikan dalam kegiatan edukasi melibatkan OJK yang turut memberikan pemahaman mengenai fungsi, tugas, dan laporan keuangan, Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan memberikan informasi terkait asuransi sosial, dan Bank Papua menyampaikan materi tentang layanan disabilitas dan produk-produknya. (Laura Sobuber)