JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Kota Jayapura, Provinsi Papua diguyur hujan dengan curah ekstrem pada malam hingga dini hari Selasa, 4 Februari 2025. Stasiun Geofisika Jayapura di Angkasapura mencatat curah hujan mencapai 213 mm, dengan intensitas tertinggi terjadi pada pukul 18.00–20.00 WIT dan berlanjut pada dini hari pukul 01.00–05.00 WIT.
Kepala Stasiun Geofika di Angkasapura, Ir. Herlambang Hudha, S.Si., M.Si., mencatat curah hujan sebesar 154,5 mm. Hujan juga meluas hingga ke Kabupaten Jayapura, di mana Stasiun Meteorologi Sentani mencatat curah hujan mencapai 100,5 mm. Sementara itu, di kawasan Skyline–Entrop, Balai Besar MKG Wilayah V melalui Penakar Hujan OBS mencatat curah hujan 207 mm.
“Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan pohon tumbang di sekitar PTC, longsor di kawasan Laba-Laba, serta tumpukan sampah yang berserakan di sejumlah ruas jalan di Kota Jayapura,” katanya.
Herlambang menyebutkan hujan ekstrem sebelumnya juga pernah terjadi di beberapa wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura. Pada 22 Februari 2014, hujan deras yang turun sejak pukul 18.30 WIT menyebabkan banjir dan longsor. Di kawasan Dok V Atas, Distrik Jayapura Utara, empat rumah tertimpa longsor, menewaskan 11 orang. Sejumlah kawasan di pusat kota, seperti Jl. Sam Ratulangi dan Jl. Ahmad Yani, tergenang air setinggi 1 meter.
Untuk Kabupaten Jayapura, hujan ekstrem juga pernah terjadi pada 16 Maret 2019, dengan curah hujan mencapai 235,1 mm per hari. Hujan deras kembali turun pada pukul 22.00–00.00 WIT, menyebabkan banjir bandang dan longsor yang membawa material kayu gelondongan serta sedimen, menutup jalanan di sekitar Sentani hingga setinggi 50 cm.
Hujan dengan curah ekstrem dan intensitas tinggi umumnya terjadi pada Februari dan Maret, terutama pada malam hari. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana.
Ia minta mitigasi mandiri perlu dilakukan, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan seperti lereng terjal dengan struktur tanah yang lemah.
“Selain itu, kesadaran dalam menjaga lingkungan juga harus ditingkatkan, mulai dari tidak membuang sampah sembarangan hingga menjaga kelestarian pepohonan di daerah ketinggian sebagai penyangga air hujan,” pesan Herlambang. (Stasiun Meteorologi Maritim Jayapura)