Elysa Auri Ajak Maksimalkan Ketahanan Pangan Jelang 2020 |
- Elysa Auri Ajak Maksimalkan Ketahanan Pangan Jelang 2020
- Turnamen Dan Yonif 734 Cup Pererat Persaudaraan dan Junjung Tinggi Sportifitas
- Muhammad Musa’ad Harap Perencanaan SKPD di Pemprov Papua Harus Terarah
- Kemendagri Nilai Evaluasi Otsus adalah Langkah Penting Wujudkan Pembangunan
- Dinkes Targetkan Papua Bebas Malaria Sebelum PON XX 2020
Elysa Auri Ajak Maksimalkan Ketahanan Pangan Jelang 2020 Posted: 19 Nov 2018 08:07 AM PST JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Asisten Bidang Umum Sekda Papua Elysa Auri mengajak instansi terkait baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota agar dapat memaksimalkan ketahanan pangan, guna menyambut tiga iven nasional di tahun 2020 mendatang. Tiga agenda besar itu, yakni Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas), Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) serta Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020. Ia berharap, ketahanan pangan yang ada di Papua, dapat memenuhi jumlah atlet dan official yang bakal berkunjung ke lima klaster penyelenggaraan cabang olahraga di Papua. "Sebab suksesnya tiga iven ini akan menopang suksesnya pelaksanaan PON 2020 di tanah ini," terang dia di Jayapura, minggu lalu. Sementara untuk memaksimalkan ketahanan pangan yang ada, Elysa mengharapkan instansi terkait dapat mengembangkan potensi hutan yang melimpah di bumi cenderawasih. Diantaranya, kopi, sagu serta buah merah. Disamping itu, instansi terkait wajib melibatkan pemilik hutan untuk dapat berkontribusi meningkatkan hasil produksi ketahanan pangan sesuai dengan potensi yang ada di wilayahnya. "Sebab dengan begitu, kita pemerintah bisa menjadikan mereka sebagai pelaku untuk mengelola kekayaannya sendiri. Karena dengan dia bisa ikut dalam pengelolaan hutannya, mereka pasti akan merasa diberdayakan dari sisi ekoniomi". "Dengan begitu, bisa memberikan efek atau dampak positif terhadap kehidupan ekonomi keluargnya," kata dia. Pada kesempatan itu, dia mengajak seluruh pemilik hutan serta pengrajin yang ada di Papua agar dapat memanfaatkan tiga iven nasional di 2019 mendatang dengan memaksimalkan ketahanan pangan yang ada di hutan miliknya. Tentunya dengan memanfaatkan potensi yang ada untuk dijual kepada atlet maupun official yang bakal mengunjungi Papua mengikuti tiga iven nasional tersebut. "Sehingga ekonomi mereka bisa meningkat dan memberikan penghasilan bagi maupun peningkatan kesejahteraan bagi keluarga". "Ini yang kami harapkan sehingga pelaksanaan tiga iven ini dapat tak diambil keuntungan oleh pihak dari luar Papua untuk memasarkan produk hasil ketahanan pangan mereka atau hal terkait lainnya," harap dia. (DiskominfoPapua) |
Turnamen Dan Yonif 734 Cup Pererat Persaudaraan dan Junjung Tinggi Sportifitas Posted: 19 Nov 2018 07:57 AM PST TIMIKA, LELEMUKU.COM - Batalyon Infanteri (Yonif) 754/Eme Neme Kangasi Kostrad menggelar turnamen sepak bola yang diikuti oleh sebanyak 32 tim dalam rangka memperingati HUT Yonif 754/ENK yang ke-14 yang dibuka secara simbolis oleh Dan Yonif Mayor Inf. Doddy Nur Hidayat di Lapangan Raja, Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua pada Senin (19/11). Hadir dalam upacara pembukaan tersebut Komandan Batalyon Infanteri Yonif 754/ENK Mayor Inf. Dodi Nur Hidayat, Kabag Ops Polres Mimika AKP Andyka Aer, S. IK, Perwakilan Kodim 1710/Mimika Kapten Inf. Hasyim Hutabarat. Dan Yonif 754/ENK Mayor Inf. Doddy Nur Hidayat dalam sambutannya mengatakan, dirinya menyambut baik turnamen yang dilakukan dan diikuti oleh 32 tim. Oleh sebab itu ia meminta kepada seluruh prajurit Yonif 754/ENK agar memberikan sambutan hangat dan ramah kepada para peserta turnamen baik pemain, official maupun penonton serta menjunjung tinggi sportifitas. Ia menjelaskan, diberikan waktu selama 80 menit didalam lapangan untuk memperebutkan kemenangan, namun jangan sampai menimbulkan perkelahian dan permusuhan antara sesama pemain dan official bahkan suporter seperti yang terjadi daerah lain hingga menyebabkan korban jiwa. "Pemain official dan juga seluruh penonton harus bersikap dewasa selama 80 menit dilapangan, jangan karena sepakbola kita menjadi bermusuhan dan saling dendam," jelasnya. Kata dia, apabila sepakbola lebih mahal daripada nyawa maka pastinya semua akan memilih hidup tanpa sepakbola, namun semua kembali dari pribadi masing-masing. "Kalah harus berbesar hati begitu pula bagi tim yang menang agar tetap selalu rendah hati, karena kekalahan adalah pelajaran berharga sedangkan kemenangan bukan akhir dari sebuah prestasi," papar dia. Hidayat mengungkapkan, kalah dan menang merupakan hal biasa dalam suatu pertandingan. Tapi yang terpenting adalah sportifitas dan persaudaraan dan juga pendewasaan diri. Dalam pertandingan pembukaan antara tim Jong Melanesia FC melawan Mee Pago FC yang dimenangkan oleh Jong Melanesia FC dengan skor akhir 4-0. Berikut daftar tim turnamen Dan Yonif Cup. Cenderawasih FC, Mee Pago FC (A), Mee Pago FC (B), Aruka FC, Srigala FC (A), Srigala FC (B), PS. Ima Jaya, Samudra FC, Pelikan FC, Wania FC, Jong Melanesia, Humbello FC, Nusantara FC, Sostar FC, SSB Mimika United, Praja Wibawa, PS. Elang, SSB Timika Putera, Gaspa United, Wangif FC, Kudab FC, Bank Papua, Konica FC, Putera Kuder, STKIP Hermon, Iwaro FC, Persemi Allstar, KKFC, IKBDM, Red Army, Ellomel FC, Naena FC. (Ricky Lodar) |
Muhammad Musa’ad Harap Perencanaan SKPD di Pemprov Papua Harus Terarah Posted: 19 Nov 2018 06:11 AM PST JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan pemerintah provinsi diingatkan untuk melakukan perencanaan secara terarah dengan berpijak pada nilai-nilai yang membangkitkan masyarakat menuju satu peradaban yang mandiri dan sejahtera. Hal demikian disampaikan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua, Muhammad Musa'ad di Jayapura, dalam satu kesempatan, pekan lalu. Dia juga berharap agar perencanaan yang disusun itu, dapat memprioritaskan pelaksanaan pembangunannya dengan menitikberatkan objeknya kepada Orang Asli Papua (OAP). Namun tetap dengan asas mencegah pemborosan dan menghindari rencana pembelanjaan investasi konsumtif. "Memang kita juga sedang fokus untuk PON XX 2020, namun tetap mengedepankan upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pemenuhan kebutuhan dasar". "Sebab disisi lain peningkatan kualitas hidup, kita mesti tetap melakukan peningkatan akses dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan perekonomian yang didukung dengan penyediaan infrastruktur wilayah. "Karena itu menjadi tantangan bagi kita agar momentum pertumbuhan ekonomi saat ini, harus dapat dirasakan secara merata, mengingat masih adanya kesenjangan antar daerah dan antar wilayah di bumi cenderawasih," ucap dia. Sementara untuk meningkatkan ekonomi daerah dengan fokus pada OAP, baru-baru ini Bappeda Papua telah bekerja sama dengan Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP). Kerja sama tersebut diantaranya dalam bentuk pelatihan bagi generasi muda, agar lebih terarah dalam menjalankan usahanya, khusus di bidang mikro. "Sebab dengan begitu, kita harap OAP ini bisa menjadi pelaku bukan penonton. Sehingga mampu bersaing dengan pihak lainnya di daerahnya sendiri," ucap dia. (DiskominfoPapua) |
Kemendagri Nilai Evaluasi Otsus adalah Langkah Penting Wujudkan Pembangunan Posted: 19 Nov 2018 05:49 AM PST JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menilai pelaksanaan evaluasi UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) bagi Papua, sebagaimana yang sementara didorong Gubernur Lukas Enembe, merupakan sebuah langkah penting untuk mewujudkan pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan secara berkesinambungan. Direktorat Penataan Daerah, Otonomi Khusus dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto mengatakan wacana evaluasi UU Otsus mesti dilakukan secara komprehensif. Diantaranya meliputi pemberian kewenangan kelembagaan yang wajib mendapat porsi terbesar oleh pemerintah. "Sebab memang untuk tujuan ini pula, kami dari kementerian sedang mengumpulkan semua stakeholder terkait untuk mendapatkan data tentang penyelenggaraan Otsus secara komprehensif di Papua". "Dan bukan hanya dari pemerintah daerah kita ingin mendapatkan masukan, tetapi juga dari lembaga-lembaga lain seperti, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas ) yang telah melaksanakan kajian tentang UU Otsus tu sendiri," tegas dia. Oleh karenanya, dia berharap melalui kerja sama dengan Pemprov Papua, diharapkan segera ada data dari Pemerintah Kabupaten dan Kota diimbau terkait dampak dari pemanfaatan dana Otsus sebesar 80 persen, yang telah diturunkan sejak pemerintahan Gubernur Papua Lukas Enembe. Dimana data itu, dapat pula menjadi bahan masukan untuk wacana mendorong evaluasi UU itu ke tingkat pusat. "Sebab jika tak salah, pelaksanaan Otsus ini sisa empat tahun lagi. Sehingga kita harap ada data maupun masukan yang bisa jadi pegangan kami untuk mendorong pelaksanaan evaluasinya," ucap dia. Sebelumnya, Gubernur Lukas menilai revisi UU Otsus, sudah sangat mendesak sebab dalam penerapannya "tumpul" dan hampir-hampir tidak punya kemampuan menterjemahkan seluruh isi dari produk perundang-undangan itu. "UU ini tidak punya gigi sama sekali. Bahkan selalu bertabrakan dengan UU yang diterbitkan pemerintah pusat secara sektoral. Itulah sebabnya kita tidak tahu ini betul Otsus atau otonomi apa yang dikasi ke Papua". "Makanya kita perlu evaluasi karena UU ini tidak pernah dievaluasi sejak diterbitkan pemerintah," terang dia. (DiskominfoPapua) |
Dinkes Targetkan Papua Bebas Malaria Sebelum PON XX 2020 Posted: 19 Nov 2018 05:12 AM PST JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Lima klaster yang menjadi lokasi venue tempat pelaksanaan lomba, ditargetkan aman dan bebas dari penyakit malaria, enam bulan sebelum pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 mendatang. "Paling tidak awal Maret atau April 2020, lokasi pelaksanaan PON sudah bebas dari malaria. Kita juga pastikan semua masyarakat sudah diberikan obat anti malaria," terang Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giay di Jayapura, baru-baru ini, dalam satu kesempatan. Dikatakan, saat ini instansinya berupaya keras melakukan serangkaian langkah preventif untuk mewujudkan bumi cenderawasih bebas dari penyakit malaria. Dimanan berbagai upaya prefentiv itu akan mulai digelar pada akhir tahun ini. Diantaranya secara periodik, dinas kesehatan melakukan pembersihan lingkungan, agar aman dan terbebas dari tempat perkembangbiakan bibit malaria. Selain itu, memastikan agar seluruh rumah, gedung maupun tempat peristirahatan sekitar venue-venue PON, diberikan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). STBM pun dipastikan akan dilakukan pada seluruh venue di lima klaster penyelenggaraan PON. "Makanya lagi-lagi kita meyakinkan kepada seluruh atlet di 34 provinsi bahwa PON 2020 akan aman dari malaria. Kita akan pastikan pelaksanaan eliminasi malaria kepada seluruh warga Papua". "Dalam artian tidak boleh ada lagi satu warga pun yang terjangkit malaria enam bulan sebelum PON. Karena bila dibiarkan ada potensi untuk ditularkan," terang dia. Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Papua bakal mengadakan sekitar 1.500 tenaga perawat untuk menunjang pelayanan kesehatan selama PON XX 2020. Sementara khusus untuk dokter spesialis akan dipersiapkan minimal sekitar 45 orang. Pemprov Papua juga bakal menyediakan minimal dua ahli gizi untuk ditempatkan pada setiap cabang olahraga. "Lalu nanti ditambah dengan tenaga dari Balai Penanganan Obat dan Makanan yang tujuannya memastikan makanan maupun minum yang dikonsumsi atlet maupun official itu aman dengan terlebih dahulu dilakukan tes sampel," ujarnya. (DiskominfoPapua) |
You are subscribed to email updates from Lelemuku.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |